Aku
tidak tahu dari mana aku akan mulai kisah aku. Aku sebagai wanita hanya bisa
berdoa kelak ketentraman hati ini akan kekal. Jauh dilubuk hati ini sangat
mengharapkan ketenangan jiwa dan pikiran, menantikan kebahagiaan yang tak tahu
kapan pasti tiba menghampiri jiwa ini.
‘’Ya
Ilahi, engkau lah penetram jiwa ini, engkaulah pemberi kebahagiaan yang kekal,
engkau lah yang berhak memberi apa yang hamba butuhkan, engkau juga yang tahu
pasti penyebab kegundahan hati ini. Ya Allah, hamba mengharap sebaik-baiknya
jodoh yang telah engkau siapkan untukku, jika dia benar jodohku dekatkan lah
kami ya allah, jika dia bukan jodohku jauhkan ia dari ku, sesungguh nya engkau
maha pengasih lagi maha penyayang. Amin’’
Butiran
bening mengaliri pipi ku, perlahan namun pasti jatuh. Gundah, ini yang aku
rasakan malam ini, rindu yang menyelimuti hati ini setiap detik, seakan jiwa
ini telah dibawa pergi olehnya.
’’
Ya allah dosakah aku bila merindukannya, dosakah aku menyayanginya, dosakah aku
ya allah mencintainya sementara dia belum halal untuk diriku. Ya allah
sesungguhnya hati ini berserah padamu seutuhnya’’
Sepasang
mata ini menatap langit cerah, dipenuhi bintang yang berkelap-kelip seolah
tersenyum kepada jiwa yang gundah ini, bulan belum sepenuhnya bulat, namun dia
tak pernah berhenti untuk menyinari bumi. Sebagai mana nikmat yang engkau
berikan ya allah, tak pernah berhenti untuk diri ini.
‘’nisa..’’
terdengar suara panggilan dari dalam, suara yang tak asing di telinga ini, suara
yang tak lain adalah milik mama, wanita yang sangat aku cintai dan sangat aku
sayangi, jika tidak ada beliau maka tidak ada diri ini untuk menikmati fananya
dunia.
‘’iya
ma’’ sahutku dari luar sembari senyum kecil menghias bibir ini.
‘’sedang
apa nisa diluar sendirian sayang, angin malam ga baik untuk kesehatan nisa’’
‘’ga
kok ma, nisa Cuma ingin lihat langit aja, rasanya nisa kalau lihat langit hati
nisa itu tentram banget, rasanya beban yang ada dipundak nisa ini hilang semua’’
‘’kamu
ini ada-ada aja, kamu kan belum sehat betul sayang, kamu harus banyak-banyak
istirahat’’
‘’ma
nisa mau tanya sedikit boleh’’
‘’boleh,
apa itu’’
‘’ma
dosakah kita mencintai laki-laki yang belum halal buat kita’’
‘’nisa,
manusia diciptakan berpasang-pasangan, jika nisa merasakan nisa mulai mencintai
laki-laki yang belum halal untuk nisa, maka sebaik-baik jalan adalah menikah,
tapi jika allah belum menghendaki menikah dengan lelaki yang kita ingin kan,
kita harus bersabar lah, insyaallah allah akan menggantikan dengan lelaki yang
lebih baik lagi. Napa tanya soal itu, hmm,, anak mama mulai merasakannya ya’’
‘’heee,,,,’’
aku tersenyum malu didepan mama ‘’nisa semalam bertemu lelaki itu, dialah yang
sudah menolong nisa dari jambret, pada saat itu nisa ga tahu harus berbuat apa,
nisa bingung ma, dompet nisa sudah hilang dibawa jambret, tapi ga lama kemudian
datang lah azhari membawa dompet nisa’’ aku terus tersenyum mengingat kejadian
itu.
‘’hmm,,,
itu artinya nisa telah jatuh cinta pada pandangan pertama nisa bersama azhari’’
‘’iya
ma, nisa ga tahu setelah kejadian itu nisa terus teringat wajah nya,
kebaikannya, semuanya lah ma, padahal nisa ga tau kalau dia nolongin nisa
mengejar jambret itu, tiba-tiba dia datang gitu aja ngembalikan dompet nisa
yang dibawa jambret. Kuasa allah memang benar-benar nyata kan ma, apa yang dia
kehendaki terjadi, maka terjadilah’’
‘’iya
sayang, kita sebagai hamba hanya bisa berdo’a meminta yang terbaik untuk diri
kita’’
‘’iya
ma, nisa hanya berharap kelak nisa mendapat jodoh sebaik-baik lelaki’’
‘’amin.
Ya udah yuk masuk, lama-lama mama ga kuat nahan angin malam ne, dingin banget’’
sambil mama berjalan masuk kedalam rumah.
‘’hmm,,,
mama dah mulai tua neh, jadi mama harus banyak-banyak istirahat’’ aku juga
mengikuti langkah mama, sambil memeluk manja tangan mama.
‘’iyalah
mama mulai tua, anak mama seorang neh sudah pandai pula mulai mencintai lelaki’’
‘’ma,
jangan kasih tau papa dulu yah’’
‘’lah
kenapa harus ditutupi, papa tuh kan papa nisa sendiri’’
‘’iya
ma, nisa Cuma ga ingin papa nanti jadi banyak pikiran, nisa ini kan hanya anak
dia seorang aja, mana lagi nanti papa tau nisa mulai jatuh cinta, sudah pasti
lah tu papa berfikir macam-macam’’
‘’iss,,,
ga baik lah nisa seudzon sama papa sendiri’’
‘’bukan
seudzon ma, nisa Cuma khawatir aja, ya lah nisa kan belum pasti lagi sama
azhari ma’’
‘’iyalahh,,,
mama ngerti,, dah sana masuk kamar, istirahat, besok nisa ada interview kan’’
‘’iyah,,,
dah mama,, good night’’
‘’good
night sayang’’
Kulangkahkan
kaki ini menjejaki dari satu tangga ketangga yang lain, perasaan khawatir yang
tadi menyelimuti hati ini tergantikan sudah dengan sedikit kebahagiaan,
walaupun kebahagiaan yang belum pasti.