Senin, 10 April 2017

RINDU YANG TERLARANG



Pada akhirnya aku tahu bahwa kau telah bersamanya, seiring menghilangnya dirimu kecemasan ku akhirnya terjawab sudah. Sepasang bibirmu yang dulu selalu mengucap sayang kepadaku yang telah mengatakan kebenaran yang tersembunyi darimu. Bagai disambar petir disiang hari, hatiku menangis mendengar pernyataan pahit ini, walaupun air mata ini tak mampu jatuh mengiringi pedih nya hati ini, seolah-olah mengering atas semua kenyataan pahit ini. Bertahun-tahun aku bertahan atas semua sikapmu, namun penghianatan yang aku dapatkan. Ya aku yang terlebih dulu mengaku kesalahan yang aku buat, karena aku pikir dengan begitu kau akan tersakiti dan aku dapat melupakan mu. Tapi yang terjadi sebaliknya aku semakin menyayangimu dan sulit untuk melupakan mu. Ditambah lagi aku harus mendengar kau telah resmi menafkahi seseorang yang sudah halal untukmu. Aku tidak tahu dimana aku harus membuang semua sesak ini, aku juga tahu kau begitu tersiksa dengan kenyataan ini, namun tuhan telah menggariskan takdirnya yang tidak bisa kita tentang. Aku akan mengikuti kemana arus ini berjalan, sampai akhirnya aku lelah aku akan memilih untuk menutup mataku untuk selamanya.
*****

Aku terbangun dari tidurku. Badan ini terasa capek, seharian mengikuti pelajaran kampus. Kuraih handphone ku, jam menunjukkan puku 17.30. ada sebuah pesan dari reno.
“ kita ketemu yah malam ini ditempat biasa, ada yang mau aku omongin “
Pesan singkat itu tidak aku balas. Aku bergegas mandi. Menghilangkan semua penat yang ada. Terdengar muadzin sudah mengumandangkan azan, terlantun dengan lembut, begitu merdu, begitu nyaman terdengar ditelinga. Kuraih mukenah yang biasa aku gunakan untuk shalat, rakaat demi rakaat telah selesai.
“ trimakasih ya allah aku masih engkau beri kesempatan melaksanakan tiga rakaat waktu magrib. Engkau lah yang memberikan ketentraman hati, engkau lah pemilik jiwa ini yang sesungguhnya, ya Rabb, jagalah slalu ibadahku, jadikan aku golongan orang-orang yang engkau ridhai. Ya rabb, sesungguhnya engkau sangat mengerti penyebab gundahnya hati ini, beri lah petunjuk kepada hati ini, tunjukkan kebenaran yang masih tersembunyi ya allah. Sesungguhnya engkau maha mengetahui segalanya. Amin “
Selesai shalat aku bersiap-siap untuk menemui reno. Gak tau kenapa hatiku merasa gelisah, padahal aku dan reno sering bertemu. tapi malam ini aku benar-benar tidak tahu penyebab gundah nya hati ini.
“ bismillah “
Aku melangkah keluar kamar. Sepasang kaki ini saling beriringan berjalan meninggalkan kamar. Diruang tengah aku bertemu mama.
“ ma, aisha mau keluar sebentar, mau ketemu reno “
“ ya udah kamu hati-hati yah “
“ iyah ma. Assalamualaikum “ kusium punggung tangaan mama
“ walaikumsalam “
Aku berjalan meninggal kan mama. Langkah demi langkah aku telah keluar dari pintu utama rumahku. Sepasang mata ini menatap keindahan taman dihalaman rumahku. Bunga mawar yang sengaja aku tanam bersama mama sedang bermekaran, sangat indah disinari oleh cahaya lampu. aku melangkah meninggalkan halaman rumah ku, memanggil sebuah taksi, dan berlalu semakin jauh menuju taman kota. Ku lihat reno duduk pada sebuah kursi yang ada ditaman. Aku berjalan mendekati reno.
“ udah lama yah “
“ gak ah. Baru aja kok “
“ oh.. kata nya ada yang mau diomongin. Apa itu ?? “
“ hmm,, gak ada sih, Cuma mau bilang lagi kangen berat sama kamu “
“ ih kamu bisa aja loh “

Tidak ada komentar:

Posting Komentar