Pada akhirnya aku tahu bahwa kau telah
bersamanya, seiring menghilangnya dirimu kecemasan ku akhirnya terjawab sudah.
Sepasang bibirmu yang dulu selalu mengucap sayang kepadaku yang telah
mengatakan kebenaran yang tersembunyi darimu. Bagai disambar petir disiang
hari, hatiku menangis mendengar pernyataan pahit ini, walaupun air mata ini tak
mampu jatuh mengiringi pedih nya hati ini, seolah-olah mengering atas semua
kenyataan pahit ini. Bertahun-tahun aku bertahan atas semua sikapmu, namun
penghianatan yang aku dapatkan. Ya aku yang terlebih dulu mengaku kesalahan
yang aku buat, karena aku pikir dengan begitu kau akan tersakiti dan aku dapat
melupakan mu. Tapi yang terjadi sebaliknya aku semakin menyayangimu dan sulit
untuk melupakan mu. Ditambah lagi aku harus mendengar kau telah resmi menafkahi
seseorang yang sudah halal untukmu. Aku tidak tahu dimana aku harus membuang
semua sesak ini, aku juga tahu kau begitu tersiksa dengan kenyataan ini, namun
tuhan telah menggariskan takdirnya yang tidak bisa kita tentang. Aku akan
mengikuti kemana arus ini berjalan, sampai akhirnya aku lelah aku akan memilih
untuk menutup mataku untuk selamanya.
*****
Aku terbangun dari tidurku. Badan ini
terasa capek, seharian mengikuti pelajaran kampus. Kuraih handphone ku, jam
menunjukkan puku 17.30. ada sebuah pesan dari reno.
“ kita ketemu yah malam ini ditempat
biasa, ada yang mau aku omongin “
Pesan singkat itu tidak aku balas. Aku
bergegas mandi. Menghilangkan semua penat yang ada. Terdengar muadzin sudah
mengumandangkan azan, terlantun dengan lembut, begitu merdu, begitu nyaman
terdengar ditelinga. Kuraih mukenah yang biasa aku gunakan untuk shalat, rakaat
demi rakaat telah selesai.
“ trimakasih ya allah aku masih engkau
beri kesempatan melaksanakan tiga rakaat waktu magrib. Engkau lah yang
memberikan ketentraman hati, engkau lah pemilik jiwa ini yang sesungguhnya, ya
Rabb, jagalah slalu ibadahku, jadikan aku golongan orang-orang yang engkau
ridhai. Ya rabb, sesungguhnya engkau sangat mengerti penyebab gundahnya hati
ini, beri lah petunjuk kepada hati ini, tunjukkan kebenaran yang masih
tersembunyi ya allah. Sesungguhnya engkau maha mengetahui segalanya. Amin “
Selesai shalat aku bersiap-siap untuk
menemui reno. Gak tau kenapa hatiku merasa gelisah, padahal aku dan reno sering
bertemu. tapi malam ini aku benar-benar tidak tahu penyebab gundah nya hati
ini.
“ bismillah “
Aku melangkah keluar kamar. Sepasang
kaki ini saling beriringan berjalan meninggalkan kamar. Diruang tengah aku
bertemu mama.
“ ma, aisha mau keluar sebentar, mau
ketemu reno “
“ ya udah kamu hati-hati yah “
“ iyah ma. Assalamualaikum “ kusium
punggung tangaan mama
“ walaikumsalam “
Aku berjalan meninggal kan mama. Langkah
demi langkah aku telah keluar dari pintu utama rumahku. Sepasang mata ini
menatap keindahan taman dihalaman rumahku. Bunga mawar yang sengaja aku tanam
bersama mama sedang bermekaran, sangat indah disinari oleh cahaya lampu. aku
melangkah meninggalkan halaman rumah ku, memanggil sebuah taksi, dan berlalu
semakin jauh menuju taman kota. Ku lihat reno duduk pada sebuah kursi yang ada
ditaman. Aku berjalan mendekati reno.
“ udah lama yah “
“ gak ah. Baru aja kok “
“ oh.. kata nya ada yang mau diomongin.
Apa itu ?? “
“ hmm,, gak ada sih, Cuma mau bilang
lagi kangen berat sama kamu “
“ ih kamu bisa aja loh “
Tidak ada komentar:
Posting Komentar